7 Tradisi Adat Kalimantan Timur, Super Unik dan Lestari

Adat Kalimantan Timur – Di tengah maraknya rencana tentang pindahnya bunda kota Negeri Republik Indonesia dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur, terdapat sebagian perihal yang butuh kalian ketahui. Salah satunya perihal menarik tentang tradisi unik di Kalimantan Timur.

Upacara adat Kalimantan Timur merupakan salah satu tradisi yang butuh kalian tahu. Tradisi yang jadi bagian kekayaan bangsa Indonesia di samping ribuan tradisi di negeri pluraris ini.

Supaya kalian lebih mengerti, berikut 7 upacara adat di Provinsi Kalimantan Timur yang senantiasa dilestarikan masyarakatnya. Ikuti supaya kalian kian kaya tentang tradisi asli Indonesia.

Adat Kalimantan Timur

1. Adat Kalimantan Timur, Nebe’e Rau

Upacara adat Nebe’e Rau adalah upacara Adat Kalimantan Timur tahunan tanam padi. Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur warga Dayak atas ladang mereka yang dapat ditanami padi, dan berharap hasilnya berlimpah.

Upacara Adat Kalimantan Timur ini berlangsung sepanjang satu bulan dengan menunjukkan bermacam kegiatan. Dimulai dari berikan santapan kepada Toq ataupun si raja kampung, buat melindungi kampung senantiasa nyaman dan jauh dari kejahatan.

Dalam upacara adat Nebe’e ada sebagian tarian, semacam Lali Ugal, ialah suatu tarian sakral. Setelah itu terdapat tarian Hudoq Apah dan tarian Hendaq Uling. Tarian tradisional ini cuma boleh ditampilkan di dalam Lali Ugal ini saja.

Perihal ini diakibatkan kalau tarian ini adalah cerita di masa kemudian dijadikan sebagai pengusir hama, dari wujud dan besarnya akan sangat menolong warga Dayak dalam melindungi ladang dan hasil tumbuhan mereka.

Baca Juga  Budaya Amerika untuk Kehidupan Penduduk Baru

Di Kalimantan Timur, upacara adat tanam padi juga dicoba di suku Dayak yang lain, dengan nama tertentu. Semacam upacara Bob Jengau, ialah upacara adat tanam padi suku Dayak Modang. Setelah itu Hudoq dicoba suku Dayak Kenyah, dan Dongei untuk suku Dayak Bahau.

Adat Kalimantan Timur

2. Adat Kalimantan Timur, Dahau

Dahau adalah upacara Adat Kalimantan Timur pemberian nama anak. Tetapi upacara ini umumnya diselenggarakan oleh keluarga generasi bangsawan ataupun keluarga sanggup dan terpandang di daerah tempat tinggal.

Dipaparkan penerapan upacara Dahau umumnya diselenggarakan secara besar-besaran dan meriah. Keluarga penyelenggara mengundang masyarakat suku Dayak dari bermacam daerah. Uniknya, upacara Dahau ini berlangsung sepanjang satu bulan penuh. Hingga pantas apabila cuma generasi bangsawan dan keluarga sanggup saja yang menggelar upacara ini.

Dalam upacara Dahau, banyak dicoba aktivitas ritual adat yang terbuat sepanjang upacara ini berlangsung. Walaupun demikian, upacara ini senantiasa ialah upacara adat yang kerap dicoba warga suku Dayak Kalimantan Timur.

Adat Kalimantan Timur

3. Adat Kalimantan Timur, Ngehawa’k

Upacara adat ini jadi tradisi yang kerap dilaksanakan warga Dayak dalam kegiatan perkawinan. Dalam kegiatan ini, banyak diperlihatkan benda- benda adat. Banyak sedikitnya barang yang ditampilkan bergantung dari generasi kedua mempelai. Jika mempelai perempuan generasi bangsawan, hingga pihak mempelai laki- laki harus sediakan cocok permintaan pihak mempelai perempuan.

Dalam Ngehawa’k tercantum pula hukuman adat. Ini sebagai konsekuensi apabila di setelah itu hari terjalin perceraian. Konsekuensi hukuman adat ini dapat berbentuk denda barang adat dan hukum adat cocok dengan kesalahan dari kedua belah pihak.

Denda ataupun hukuman adat ini bukanlah ringan, karena ini sama halnya melanggar adat istiadat dari adat Dayak itu sendiri. Sehingga diharapkan warga Dayak tidak melanggar adat istiadatnya sendiri.

Baca Juga  Macam-macam Wayang Indonesia, Kenali Peninggalan Budaya Kita

Adat Kalimantan Timur

4. Adat Kalimantan Timur, Ngugu Tahun

Sampai saat ini, suku Dayak Bahau di Kalimantan Timur senantiasa melestarikan upacara adat Ngugu Tahun. Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Si Pencipta atas pemberian kehidupan dan penghidupan. Tidak hanya suku Dayak Bahau, upacara ini juga dicoba oleh suku Dayak Tunjung, Dayak Banuaq, dan Dayak Bentian.

Dalam upacara tradisi Adat Kalimantan Timur, banyak orang tiba buat memandang dan memeriahkan kegiatan. Puncak upacara adat ini merupakan pemotongan kerbau. Tradisi sejenis bisa ditemui juga dalam suku bangsa Melayu Kutai di wilayah Kutai Kartanegara dengan nama Erau Pelas Tahun.

Adat Kalimantan Timur

5. Adat Kalimantan Timur, Ngerangkau

Upacara adat Ngerangkau yang berarti kematian untuk warga Dayak Tunjung adalah upacara yang disakralkan. Mereka meyakini upacara ini wujud dari kekeluargaan mereka buat memberikan kenyamanan kepada arwah sang mati yang sudah terletak di sisi Si Pencipta.

Adat Kalimantan Timur

6. Adat Kalimantan Timur, Erau

Upacara adat Erau umumnya dicoba sekali setahun. Upacara Adat Kalimantan Timur ini sebagai ungkapan syukur kepada Si Pencipta atas melimpahnya hasil panen. Tercantum dalam upacara adat tradisional Kalimantan Timur, tradisi Erau ini juga umumnya dicoba sekali dalam setahun. Tujuan dari dilaksanakannya upacara ini sebagai wujud dari rasa syukur mereka dengan hasil panenan yang berlimpah.

Sebutan” erau” berasal dari kata” eroh” yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna keramaian acara ria, secara universal bisa dimaknai sebagai acara rakyat. Dulu, Erau ialah hajatan besar untuk Kesultanan Kutai dan warga di segala daerah kekuasaannya yang saat ini mencakup sebagian besar daerah Kalimantan Timur.

Pada awal mulanya, perhelatan ini berlangsung sepanjang 40 hari 40 malam dan diiringi oleh segenap susunan warga. Di mana dalam perhelatan tersebut, rakyat dari bermacam penjuru negara berpesta ria dengan mempersembahkan sebagian dari hasil buminya buat dibawa ke Ibukota Kesultanan.

Baca Juga  Mengenal Suku Baduy, Asal Usul Hingga Tradisi

Perihal ini berkaitan dengan salah satu guna dari Erau sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan hasil bumi yang diperoleh rakyat Kutai. Keluarga besar Kesultanan juga menjamu rakyatnya dengan berbagai sajian sebagai wujud rasa terima kasih atas dedikasi mereka kepada Kesultanan.

Bagi riwayat yang diyakini warga Kutai secara turun temurun, Erau bermula semenjak abad ke- 12 Masehi. Catatan sejarah mengatakan Erau awal kali berlangsung saat Aji Batara Agung Dewa Sakti berumur belia. Dia dikemudian hari dinaikan jadi sultan awal Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Adat Kalimantan Timur

7. Adat Kalimantan Timur, Beliatn

Beliatn adalah upacara Adat Kalimantan Timur berbentuk ritual pengobatan yang biasa dicoba oleh suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Upacara Beliatn yang sangat terkenal dan kerap diselenggarakan merupakan Beliatn Bawo dan Beliatn Sentiyu.

Beliatn Bawo adalah upacara pengobatan yang dipandu seseorang tabib wanita. Upacara ini umumnya dilaksanakan buat penyembuhan ringan semacam demam pada kanak- kanak. Sedangkan itu, Beliatn Sentiyu adalah upacara Beliatn terbanyak yang dipandu oleh seseorang tabib ataupun lebih. Upacara ini umumnya berlangsung sampai 4 hari 4 malam.

Saat sebelum dicoba upacara Beliatn didahului dengan penyembelihan sebagian ekor babi buat diambil darahnya. Setelah itu disiapkan patung- patung kecil yang melambangkan hantu pengganggu, ornamen janur, dan racikan dari dedaunan. 

You May Also Like

More From Author